Fisika :D kali ini saya posting mengenai Radioisotop buat teman-teman ya
PENGERTIAN
RADIOISOTOP
Radionuklida
atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu
memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja
dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan
proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di
dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan
bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan
masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target
tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom
sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Banyak
isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99,
dan I-131.
Dengan
menggunakan alat deteksi dapat diketahui adanya radiasi atau instensitas
radiasi dan juga dapat di tentukan jumlah radioisotope yang terdapat dalam
suatu bahan. Radiasi pada materi dapat menyebabkan penumpukan energi pada materi
yang dilalui dampak yang ditimbulkan radiasi dapat berupa:
Ionisasi
Dalam
hal itu partikel radiasi menabrak electron dari atau molekul zat yang dilalui
melalui sehingga terbentuk ion positif dan ion tenion.
Eksitasi
Dalam
hal ini radiasi tidak menyebabkan electron terlepas dari atom atau molekul zat
tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Pemutusan
ikatan kimia
Radiasi
yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai energi yang dapat memutuskan
ikatan-ikatan kimia.
Penggunaan
radioisotop dapat dibedakan menjadi dua: sebagai penurut dan sumber radiasi.
Radioisotop dipergunakan sebagai sebagai penurut karena perpindahannya dapat
ditelusuri berdasarkan radiasi yang dipancarkan. Dan sebagai sumber radiasi
karena daya tembus radiasinya serta akibat radiasi terhadap bahan yang
dilaluinya.
DAMPAK
NEGATIF PENGGUNAA RADIOISOTOP
Radiasi
yang dipancarkan oleh unsur radioaktif dapat menyebabkan beberapa kerusakan
pada organ tubuh manusia, misalnya :
1. Kerusakan karena efek somatik
Efek
somatik akibatnya akan tampak dalam kurun waktu yang relatif dekat. Yang
termasuk di dalamnya antara lain kerusakan pada sistem saraf, sistem
pencernaan, sumsum tulang/sel-sel darah, organ reproduksi, kelenjar thyroid,
mata, paru-paru, dan ginjal.
2. Kerusakan karena efek tertunda
Efek
tertunda, atau sering disebut dengan efek stokastik, memerlukan waktu yang lama
untuk dapat diketahui akibatnya. Karena tenggang waktu yang lama, maka tidak
mudah untuk menentukan apakah kelainan yang terjadi pada organ tubuh tersebut
merupakan akibat dari radiasi atau karena sebab lainnya.
Beberapa
bentuk efek tertunda akibat radiasi antara lain neoplasma (perubahan bentuk
atau perubahan pertumbuhan sel karena radiasi), katarak yang dipengaruhi pula
oleh faktor usia dan dosis radiasi, kemandulan, baik kemandulan permanen maupun
kemandulan parsial, berkurangnya usia harapan hidup, dan hambatan pada
pertumbuhan (besarnya hambatan dipengaruhi oleh faktor umur janin dan dosis
radiasi yang diterima).
3. Kerusakan karena efek genetik
Efek
genetik disebut juga dengan heredity effects. Efek radiasi, khususnya radiasi
nuklir, menyebabkan terjadinya mutasi gen. Hal ini sesuai teori yang mengatakan
bahwa kromosom dalam sel memang dapat berubah atau mengalami mutasi.
Pengertian
waktu paruh suatu radioisotope adalah waktu yang menyatakan bahwa setelah waktu tersebut maka
radioaktifitas akan menurun menjadi setengah dari radioaktifitas semula dan
akan menurun untuk waktu berikutnya. Beberapa
persyaratan yang harus dipunyai oleh suatu radiofarmaka antara lain :
1.Toksisitasnya
rendah
2.Pembuatan
dan penggunaannya mudah
3.Lebih
spesifik untuk penyakit tertentu atau terakumulasi pada organ tertentu
4.Tingkat
bahaya radiasi pada manusia rendah
5.Untuk
visualisasi eksternal sebaiknya merupakan sinar
?
murni dengan energy 100-400 keV.
Contoh
aplikasi radioisotop sebagai sumber radiasi :
1.
Teknik
Pengaktifan Neutron Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan
kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh
dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn, dsb)
sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini
terletak pada siftanya yang tidak merusak dan kepekaannya yang sangat tinggi.
Disini contoh bahan biologic yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron
2. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan
Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari
tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma
atau sinar
–
X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka
dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan
dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat osteoporosis yang sering
menyerang wanita pada usia menopause sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
3. Three Dimensional Conformal Radiotherapy
(3d-Crt) Terapi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat
pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker.
Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua
dekade, telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan
menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan
untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat
keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk
membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan
serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metode
pembedahan dengan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (
gamma knife
).
Kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional
menjadi dapat diatasi dengan teknik ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit
pasien dan tanpa merusak jaringan di luar target.
4. Sterilisasi radiasi. Radiasi dalam dosis
tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk
sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika
dibandingkan dengan sterilisasi konvensional a) Sterilisasi radiasi lebih
sempurna dalam mematikan mikroorganisme. b) Sterilisasi radiasi tidak
meninggalkan residu bahan kimia. c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka
alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka.
Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka
dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. Prinsip
sterilisasi adalah membebaskan alat tersebut dari semua jasad hidup
terutama jasad renik (mikroba). Secara
umum teknik sterilisasi dapat dibagi menjadi 2 bagian (Nurlaila, 2002): 1.
Sterilisasi
panas menggunakan uap dan tekanan atau suhu 170
o
C
2.
Sterilisasi
dingin dengan menggunakan cara kimia atau cara radiasi Alat kedokteran
kebanyakan berbahan plastik sehingga tidak tahan terhadap sterilisasi panas, untuk itu dilakukan sterilisasi cara
radiasi menggunakan radioisotop. Alat-alat kedokteran yang disterilkan dengan cara
radiasi harus tahan terhadap dosis radiasi yang digunakan. Bila bahan tersebut
terurai karena radiasi maka hasil urainya tidak berpengaruh negatif. Jenis
radiasi yang dapat digunakan untuk sterilisasi terdiri dari : 1.
Radiasi
pengion yang dapat berupa gelombang elektromagnetik (sinar
?
,
sinar
–
X) dan dapat pula berupa partikel
?
.
2.
Radiasi
non pengion misalnya sinar ultraviolet, infra merah, ultra sonik dll.
Besarnya
dosis untuk sterilisasi tergantung pada jumlah, jenis dan daya tahan mikroba
yang mencemari, akan tetapi umumnya dosis yang digunakan adalah 25 kGy. Alat
kedokteran yang disterilkan dengan cara radiasi harus tahan terhadap dosis
radiasi yang digunakan.
5. Metode Terapi Saat ini, telah ada beberapa
terapi menggunakan radioisotop yang dapat dikatagorikan ke dalam nanomedicine.
Salah satunya adalah penggunaan CNT. Mereka menggunakan lensa dilapisi dengan
carbon
nanotube (
CNT)
untuk mengkonversi cahaya dari laser untuk gelombang suara terfokus. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan sebuah metode yang
bisa menghancurkan tumor atau bagian tubuh lainnya yang sakit tanpa
merusak jaringan yang sehat. Para peneliti sedang menyelidiki penggunaan
nanopartikel bismut untuk memfokuskan radiasi yang digunakan dalam terapi
radiasi untuk mengobati tumor-kanker. Terapi ini sedang dikembangkan untuk
menghancurkan tumor kanker payudara. Dalam metode ini, antibodi ditarik oleh
protein yang diproduksi oleh sel kanker payudara setipe yang melekat pada
nanotube
,
yang menyebabkan
nanotube
berakumulasi di tumor. Sinar inframerah dari
laser diserap oleh
nanotube
dan menghasilkan panas yang dapat
menghancurkan tumor. Terapi tumor atau kanker. Berbagai jenis tumor atau kanker
dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker
dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif
(lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan
dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
7.
Medical Imaging Medical imaging menggunakan sinar-X didasarkan pada perbedaan
daya tembus sinar-X pada materi yang berbeda. Sedangkan pada nuclear medicine,
medical imaging lebih didasarkan pada interaksi level molekul antara senyawa
atau gugus atom tertentu dengan sel atau jaringan. Misalnya senyawa 2-
methoxy-isobutyl-isonitrile (MIBI) untuk jantung, diethylene tetramine penta
acetate (DTPA) dan hexamethylpropylene amine oxime (HMPAO) untuk otak, DTPA
untuk ginjal, hepatoiminodiacetic acid (HIDA) untuk hati dan hydroxy methylene
diphosphonate (HMDP) untuk tulang. Penggunaan teknik nuklir dalam bidang
kedokteran, dapat menunjang para ahli medis untuk mengambil keputusan dalam
mendiagnosis suatu penyakit serta dapat dipakai untuk
pengobatan. Diagnosis penyakit dengan teknik
nuklir dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat karena dari hasil
pencitraan dapat dievaluasi keadaan struktur morfologis, maupun anatomis dan
fisiologis suatu organ serta tidak memberikan rasa sakit. Pemakaian zat
radioaktif untuk maksud diagnosis serta pengobatan penyakit relatif aman selama
memenuhi aturan yang telah ditentukan baik mengenai dosis maupun penanganannya.
Efek radiasi yang dipancarkan radioisotop dapat digunakan untuk sterilisasi
bahan dan peralatan yang menunjang segi kesehatan serta dapat digunakan sebagai
pengobatan dan terapi berbagai penyakit
dalam organ tubuh. Teknik nuklir memberikan manfaat dan andil yang cukup besar
dalam menunjang program kesehatan masyarakat.
Iodium
(I-131) - mencari ketidaknormalan pada tiroid / kelenjar tiroid. - di bidang
hidrologi dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran sungai.
2 Iodium (I-123) -disuntikkan pada pasien
untuk mengetahui ada tidaknya gangguan ginjal.
3
Karbon (C-14) -mencari ketidaknormalan yang berhubungan dengan diabetes dan
anemia.
4
Kromium (Cr-51) -keperluan scanning limpa.
5
Selenium (Se-75) -keperluan scanning pankreas.
6
Teknetium (Tc-99) -keperluan scanning tulang dan paru-paru -scanning kerusakan
jantung -menyelidiki kebocoran saluran air bawah tanah.
7
Ti-201 -mendeteksi kerusakan jantung, digunakan bersama dengan Tc-99.
8
Galium (Ga-67) - keperluan scanning getah bening.
9
Xe-133 -mendeteksi kesehatan paru-paru.
10
Fe-59 -mempelajari pembentukan sel darah merah.
11
Natrium (Na-24) -untuk deteksi penyempitan pembuluh darah/trombosis -mendeteksi
kebocoran saluran air bawah tanah dan menyelidiki kecepatan aliran sungai - di
bidang kesehatan digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah.
12
Radioisotop Silikon -perunut radioisotop pada proses pengerukan lumpur
pelabuhan atau terowongan.
13
Fosfor (P-32) -di bidang pertanian ddapat digunakan untuk memperkirakan jumlah
pupuk yang diperlukan tanaman. -di bidang kesehatan dapat digunakan mendeteksi
penyakit mata, tumor dan hati.
14
Karbon (C-14) -mengukur umur fosil hewan, tumbuhan dan manusia (dengan
pengukuran pancaran sinar beta).
15
Uranium (U-238) -menaksir umur batuan.
16
Uranium (U-235) Reaksi berantai terkendali dalam PLTN.
17
Kobalt (Co-60) -mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker melalui sinar
gamma yang dihasilkan.
18
Isotop
8
O
15
-menganalisis proses fotosintesis pada
tanaman.
19
Isotop O-18 -di bidang kimia dapat digunakan sebagai atom tracer / perunut asal
mula molekul air yang terbentuk.
20
K-40 K-40 digunakan bersama-sama dengan dan Ar-40 stabil
Sekilas tentang Radioisotop. semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar